Friday, September 30, 2005

hadiah, pacar dan san

Adik angkatku pernah bertanya padaku apa arti pacar. Agaknya dia ingin punya pacar tapi saat ini belum diijinkan punya. Tepatnya ia bertanya pada orang-orang yang sudah punya pacar. Enakkah pacaran itu? Senangkah? Bahagiakah? Atau malah menderita? Waktu dan tenaga malah habis untuk pacar? Semua orang berpikir jauh lebih enak punya kekasih daripada menyandang status single. Dan inilah yang ingin kuutarakan. Aku yang sudah punya pacar selama tiga tahun empat bulan.

Kalau temanku menjawab pacar itu adalah pelengkap baginya, maka bagiku, pacar adalah hadiah. Dan hadiah akan menjadi lebih indah dan berguna jika diberikan pada saat yang tepat. Katakanlah, aku ingin memberimu hadiah mobil – sedan mahal nan mengkilap. Senangkah kau? Tentu kau senang. Tapi seandainya aku memberikan hadiah mobil itu ketika kau belum bisa mengendarai mobil dan belum memiliki ijin menyetir, apakah mobil itu jadi berguna? Paling-paling kau akan menjualnya, menukarkannya dengan uang dan membeli sesuatu yang lain yang lebih tepat untuk dirimu sendiri. Dan kemudian buat apa aku memberikan mobil itu untukmu? Hadiah akan jadi istimewa kalau isinya tidak hanya cantik tapi juga berguna buat yang diberi. Lebih istimewa lagi jika diberikan di saat yang tepat.

Teman-teman di sekitarku sering melontarkan canda tentang kejombloan mereka. Dan kadang-kadang dibalik canda mereka, tersirat harapan. Harapan untuk keluar dari status jomblo. Ada pula temanku yang terang-terangan memproklamasikan bahwa punya pacar dan akhirnya menikah itu suatu keharusan. Selama mereka sendiri belum siap untuk punya pacar, kupikir lebih tepat kubilang hadiah itulah yang sedang menanti mereka siap menerimanya. Ada kalanya, mulut ini maunya bilang siap, tapi pada kenyataannya tidak. Dan kalau kau memang sudah siap tapi masih saja berstatus jomblo, mungkin pasanganmu yang belum siap, sehingga kalian belum dipertemukan. Pertanyaannya sederhana, para high quality jomblos, sudah siapkah kau?

Buatku, San adalah hadiah. Yang dikirim dari Surga karena Tuhan ingin membuatku lebih sempurna lagi. Dan yakinlah, hadiah itu takkan kusia-siakan.


Thursday, 29 September 2005
10:24 pm


The following is specially pasted for San, the gift I have received… enjoy it… whoever you are.

I love you not only for what you are but for what I am when I am with you. I love you not only for what you have made yourself but for what you are making of me. I love you for the part of me that you will bring out. I love you for passing me over my foolish and weak traits that you can’t help but see. I love you for drawing out into the light my beauty that no one else had loved quite for enough to find.

1 komentar ajah:

Anonymous said...

* blush *