Tuesday, February 21, 2006

on a saturday night

Hari Sabtu kemarin aku diajak pergi ke daerah Bundora. Agak sedikit keluar dari kota Melbourne. Aku dan erwin dijemput di flat Pei Fun, teman kami dan aku mendapat satu teman baru. Namanya Dilys. Dia dari Malaysia tapi kami harus berbicara dengannya dalam bahasa inggris karena ia tak bisa bahasa melayu. Ia pemimpin cell group dimana erwin menjadi anggotanya. Dia bilang aku boleh bergabung dengan cell group ini. Namanya Thimotians. Kami berempat dijemput oleh anggota lain bernama Paul (oh, Nita… mengapa kau tak ada? J) dan meluncur untuk sekedar berkumpul-kumpul makan malam dengan Irwandy dan Imelda. Kedua suami istri ini juga anggota cell group. Mereka yang mengundang kami untuk makan malam di rumah mereka.

Kalau kau berpikir aku segera bisa beradaptasi dengan mereka, kau salah. Well, harus kuakui, memang aku lulus dari fakultas sastra jurusan sastra inggris hampir tiga tahun yang lalu. Tapi apa boleh buat kan, aku jarang menggunakan bahasa inggris sehari-harinya, jadilah aku pendiam dan pemalu di dalam mobil sepanjang perjalanan. Hanya sesekali ngobrol dengan Pei Fun atau Erwin dengan bahasa Indonesia. Paul juga dari Indonesia, jadi aku berbicara dengan mereka bertiga tapi masih takut-takut kalau berbicara dengan Dilys.

Irwandy dan Imelda punya rumah yang bagus tapi sedikit berantakan. Hehe. Maklum juga, mereka baru saja punya bayi perempuan yang sekarang berusia delapan bulan yang suka merangkak kemana-mana, mulai bisa berdiri sendiri dan selalu mengajak orang berjalan kemana-mana. Namanya Irena. She’s so cute! Irwandy dan Imelda juga orang Indonesia yang bisa sedikit bahasa china, jadi sepanjang malam itu, aku mendengar percakapan bahasa inggris dengan logat china seperti: “How come, ha?” atau “Come on, la.” Aku berusaha mengikuti percakapan mereka dan menimpali sebisa mungkin. Imelda bilang kalo hari itu aku boleh saja jadi sangat pendiam seperti Yanti ketika pertama kali bergabung dalam grup mereka tapi lihat saja nanti. How can she know about that??

Makan malam kami hari itu bertemakan steam boat dinner. Ikan di-tim, sup bakso ikan dan tahu, juga ayam goreng. Makanan yang tidak biasa kumakan ketika aku masih di Indo. Mereka juga menyuguhkan sedikit sake Korea yang sudah dicampur sprite. Rasanya pahit-pahit enak. Aku minum beberapa teguk dan serasa panas di dalam. Tapi kalau ditawari lagi, mungkin aku tak bisa menolaknya. :p

Overall, I feel welcome with them. Dan mungkin lama kelamaan aku sudah tidak canggung lagi bercakap-cakap dengan mereka dalam bahasa inggris. Mungkin juga, bahasa inggris-ku akan sedikit beraksen china. Hm….


-jessie-
Tuesday, 21 February 2006
11:28 am

0 komentar ajah: