Monday, December 31, 2007

ramuan cina dan vinn


Dengan ini saya nyatakan bahwa SAYA TIDAK SUKA BAU MINYAK TAWON ATAU BANLENG. Biarpun ramuan-ramuan ini sakti adanya untuk P3KTD2 (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tanpa Dokter Dulu).

Jangan salah. Saya bukannya benci dengan ramuan obat cina ini. Saya malah punya masing-masing satu di rumah. Sejak punya bayi, it seems quite handy for me to have these traditional medicine at home. Hanya saja baut obat-obatan cina ini selalu mengingatkan saya pada kejadian jatuhnya Vinn yang pertama, kedua, ketiga dan keempat.

Yes. Vinn sudah jatuh empat kali. Yang pertama dari ranjang saat saya sedang berdua saja dengannya di rumah. Waktu libur lebaran. Yang keuda juga dari ranjang pada suatu pagi dan saya sedang diluar menyiapkan mandinya. Waktu itu daddy-nya memang jatuh tertidur dan tiba-tiba saja Vinn sudah di kolong ranjang. Yang ketiga terjadi pada hari Natal saat kami semua sedang makan siang bersama. Vinn sedang duduk di atas highchair-nya lalu tanpa kami ketahui bagaimana, ia tiba-tiba sudah dibawah lagi. Yang keempat terjadi empat hari setelah yang ketiga. Kejadiannya di pagi hari juga, saya dan daddy-nya sedang tidur ketika terdengar suara sesuatu yang jatuh dengan keras. Buk. Dan tangisan Vinn menggelegar. Kali ini lebih lama, lebih keras dan lebih menyayat. Kepalanya sebelah kanan benjol sebesar telur ayam. Tiap kali disentuh, ia selalu menangis tanda bahwa itu menyakitkan.

Setiap kali Vinn jatuh, banleng dan minyak tawon selalu rajin saya oleskan di bagian-bagian yang benjol atau biru atau memar. Karena itu bagi saya, banleng atau minyak tawon identik dengan jatuhnya Vinn.

Jadi mengerti kan mengapa saya benci setengah hidup bau ramuan-ramuan cina itu? Bukan saja karena baunya yang memang tidak enak, tapi lebih mengingatkan saya atas kecerobohan kami sebagai orang tua.

Monday, 31 December 2007
8:24 pm

Saturday, December 22, 2007

me on mother's day


Mother's day in Indo is commonly celebrated today on 22nd of December. And now I came to think about what is the real meaning of it to me.

22nd of December used to be the one which reminded me of few years ago when I was a freshman in college. First thing you usually face once you enter a college is to get prepared of the orientation program for freshmen. Fortunately, the program in my college is not as rough as the other colleges (read: state university). They usually learn about Christian ethics and value (mine is a Christian university) in their activities during the program. Every freshman also needs to attend in national ceremonies during the first year as one of the requirements to have their graduation day. Mother's day turned out, at my year, to be included as one of those ceremonies. On the very same year I became a freshman and needed to attend the Mother's day ceremony, I decided no to do. I decided to go home to my hometown. Which had resulted I had to attend one whole year of national ceremonies either during my sophomore, junior or senior year. Silly, isn't it? But that always makes the following Mother's Days as special as my best-friend's birthday - to remind me of my silliness.

22nd of December also reminds me of my poor memory to always say 'I Love You' to my mom. For your information, it is not an usual thing for us, Indonesian people just to say 'I Love You' either to our own parents or children, not to mention of the other family. It is easier to say so to our new boy/girlfriend. I have no idea, why. I am trying to put the habit of saying 'I Love You' in my family. However, my mom never asks, "What do you want? Extra pocketmoney?" whenever I said 'I Love You' to her, that's what my dad did, anyway. My mom always said, "Yeah. Me too."

This year, Mother's Day has reminded me of a new thing - a new life I am living with. My son. Being a mother is not easy, yet is quite fun. There is an irreplaceable special connection between me and him. Yet, I know one thing still the same - that he has been sent from up above to be God's assistant to make me a better woman - a better human being.

Happy Mother's Day!! I love you, Mom!!

Saturday, 22 December 2007
7:51 pm

Wednesday, December 19, 2007

why Jesus is better than santa claus


Santa lives at the North Pole
Jesus
is everywhere


Santa
rides in a sleigh

Jesus
rides on the wind and walks on the water


Santa comes but once a year
Jesus
is an ever-present help


Santa
fills your stockings with goodies

Jesus
supplies all your needs


Santa
comes down your chimney uninvited

Jesus
stands at your door and knocks and then enters your heart when invited


You have to wait in line to see Santa

Jesus
is as close as the mention of His name


Santa
lets you sit on his lap

Jesus
lets you rest in His arms


Santa
doesn't know your name, all he can say is, "Hi, little boy or girl, what's your name?"

Jesus knew our name before we did. Not only does He know our name, He knows our address too. He knows our history and future and He even knows how many hairs are in our heads.

Santa
has a belly like a bowl full of jelly

Jesus
has a heart full of love


All Santa can offer is HO HO HO

Jesus
offers health, hope and love


Santa
says, "You better not cry..."

Jesus
says, "Cast all your cares on Me for I care for you."


Santa
's little helpers make toys

Jesus
makes new life, mends wounded hearts, repair broken homes and build mansions


Santa may make you chuckle, but...
Jesus
gives you joy that is your strength


While Santa puts gifts under your tree
Jesus
becomes our gift and died on a tree


JESUS
is still the reason for the season. Jesus is FAR better. Even than Santa Claus.


taken from:
Jemari page 2@ Desember 2007


HAVE A VERY MERRY CHRISTMAS AND SPLENDID NEW YEAR!!
from: jc, win & vinn


Wednesday, 19 December 2007
12:14 pm

Saturday, December 15, 2007

the world of weirdos


Isn't it weird if you said that you love you partner but it is far easier for you to shout lots of horrible words at him or her while you speak to the others with a good manner?

Isn't it weird if you said that you love your partner but it is very difficult for you just to give him or her a sincere smile and a willingness to do something simple, while it is easy for you to do something big for others?

Isn't it weird if you said that you love your partner but you barely spend your limited time on earth with him or her and prefer do activities which exclude him or her?


Welcome to the world of weirdos, everybody....

Saturday, 15 September 2007
10:56 pm

Wednesday, December 12, 2007

sent from california


Having read my post, a friend sent me a message. Turned out, he would like to give some comments but not a short one. It was a brief opinion of his considering what I have written.

This is what he said.
... Menurutku, yup, aku setuju banget dengan berbagai masalah yang harus diatasi oleh rakyat Indonesia dan semua masalah yang kamu sebutkan adalah valid dan aku setuju sekali dengan masalah-masalah yang kamu beberkan di atas. Dan jujur aku juga seringkali sakit hati dengan perlakuan semena-mena seperti diserobot waktu antri, atau rokok di sembarangan, dan kerakusan-kerakusan orang yang gak tahu diri. Sering aku misuh-misuh gara-gara hal itu.
Tapi semakin aku pikir dan sering aku merasa sedih dengan hal-hal semacam ini, masalah sebenarnya adalah jurang yang begitu besar antara kaya dan miskin. Budaya antri untuk orang-orang yang miskin dan kurang pendidikan adalah budaya yang absurd. Karena mereka, notabene, sudah berpuluh tahun “antri” “kuwe” kemerdekaan dan keadilan yang merata yang namun tidak pernah mereka dapatkan. Kekayaan dan sumber-sumber kemakmuran, hidup sejahtera, dan hidup seperti yang disajikan di tayangan sinetron bagi mereka adalah “fairy tale” yang hanya bisa dinikmati yang kaya dan yang berkuasa.
Juga masalah pembelajaran yang tidak pernah habis, namun bagaimana bisa belajar bila perut tidak diisi, dan keadilan tidak pernah terjadi. Korupsi adalah tanda bahwa keadilan itu masih belum terwujud. Aku lihat polisi di US tidak bakal mau korupsi atau disuap, karena gajinya saja sudah sangat besar per tahun bisa mencapai $70.000. Makan sogok, bisa hilang kesejahteraan mereka. Polisi di Indo harus makan suap kalau tidak bagaimana mereka bisa membiayai keluarga mereka dengan gaji yang sangat minim. Juga kalo omong soal supir bis atau bemo yang kejar setoran setiap hari. Di US lagi-lagi gaji supir bis tinggi sekali, jadi ngapain juga ngejar setoran, nggak ngejar makan sudah terjamin empat sehat lima sempurna. Lagi-lagi masalah keadilan.
Terus terang memang pemerintah korup, kroni-kroni, penguasa yang haus darah dan harta adalah yang membuat semua pemerataan, keadilan, dan kemiskinan semakin menjadi-jadi. Aku terus terang sudah muak dengan semua itu. Tapi sekali lagi, janganlah terlalu membandingkan dengan negara barat seperti US atau Ausie. Banyak sekali faktor politik yang kedua negara ini mainkan di negara kita yang juga membuat aku muak. Salah satu professorku berbicara betapa korupnya negara Amrik ini sekarang, dan begitu banyak pemberian untuk negara lain yang harus ada “string attached”-nya. Memberi dengan balasan.
Aku yakin bakal lama sekali membenahi Indonesia, tapi aku yakin masih ada harapan. Aku sampai sekarang tidak pernah berhenti berpikir tentang Indonesia, dan satu sisi dalam hatiku aku masih berharap suatu saat bakal pulang dan ikut dalam perjuangan ini. Siapa tahu???
~ v.a.s. 2007 ~

For me, perhaps it's quite difficult for me to admit that I do love my homecountry, Indonesia. Yet, on the other hand I quite agree with my friend that one day, it's just getting better. The people, the government, the system.... However, I would like to admit one thing for sure. It might have been the people who make this country sucked, but I do not want to be one of those people. A better environment started with one person followed by the others. Let us be the first one!

Wednesday, 12 December 2007
11:53 am

To my brothie: C.A.P
Many happy returns!! God bless you to be a better man, son, brother, friend and servant.