Monday, June 09, 2008

mari bangkit bersama: atas nama cinta

20 Mei yang lalu adalah seratus tahunnya Kebangkitan Nasional untuk negeri Indonesia ini. Memang agak telat kalau saya menulis tentang itu sekarang. Tapi saya jadi ingat lagi apa yang dulu pengen saya tulis tapi tidak punya waktu untuk menumpah-ruahkan ke blog saya ini.

Pada suatu infotainment, beberapa seleb (baca: pemain sinetron *bukan
bintang sinetron lho!*) diwawancarai tentang situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini dan apa yang sudah dilakukan oleh mereka. Di tengah carut-marutnya suasana panas di ekosistem politik, ekonomi dan sosial Indonesia, saya pikir cukup unik juga infotainment ini meminta pendapat dan opini dari para pemain sinetron itu. Mereka toh jarang terlihat mencemplungkan diri untuk ikut mengatasi masalah pelik bangsa Indonesia yang itu, kecuali kalau ada pilkada. Nangkring wajah di iklan mereka. Mungkin biar dikira tetap nasionalis. Jadi menghibur sekaligus memberikan pesan moral. Tapi yang didapat saya kira hanyalah jawaban-jawaban ala kadarnya dan klise. Cakep di kuping, tapi melaksanakannya belum tentu. Jawaban-jawaban yang memang harus diomongkan, diucapkan karena ditanya, kalau tidak ditanya ya mbuh.

Rata-rata para pemain sinetron ini jawabnya sama: krisis ekonomi, korupsi, pendidikan yang tidak layak, kemiskinan yang merajalela, harga pangan yang semakin menjulang, dsb. Yang menarik sekaligus bikin saya tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut adalah jawabannya seorang Dude Herlino. Dia ditanya, apa sih yang sudah dia lakukan untuk bangsa yang sedang bermasalah ini. Jawabannya:
Sebagai pemain sinetron ya tugas saya menghibur para pemirsa di rumah dengan akting saya. Maaf mungkin tidak bisa sama persis dengan yang diucapkan Mas Dude, tapi intinya kira-kira begitulah. Saya terbahak kencang sekali, sampai mbak-nya Vinn tanya apa ada yang lucu. Ya tentu saja buat dia jawaban diplomatis si Dude itu nggak lucu! Karena dia dan ribuan orang di tanah air Indonesia ini termasuk mereka yang doyan nonton program tivi bernama SINETRON! Program tivi yang mengumbar cinta absurd nan kekanak-kanakan sekaligus murahan dengan peran utama tipikal *yang anehnya selalu cewek!*. Saya heran rakyat Indonesia ini masih mau saja nonton program rubbish kayak begini. Menghibur dilihat dari sisi mana? Isinya kan tangis-tangisan melulu! Jahat-jahatan melulu! Iri-irian melulu! Pembahasannya berkisar antara masalah kawin tidak kawin, cinta tidak cinta, merebut atau direbut, selingkuh atau tidak selingkuh, dan penderitaan tiada henti. Lokasi syutingnya juga berkisar antara rumah mewah, jalan raya *yang kemudian pemerannya tertabrak mobil*, rumah sakit dan mobil. Yang kesenengan ya stasiun tivinya, para pemainnya *yang konon katanya dibayar puluhan juta untuk satu episode* dan rumah produksinya. Lha masih suka dinikmati kok sama pemirsa. Kan bikin rating untuk iklan tinggi tuh! Jadi yang terhibur siapa?

Saya suka iklan tentang Kebangkitan Nasional yang dibintangi oleh Deddy Mizwar:

BANGKIT

Bangkit itu susah
Susah melihat orang lain susah

Senang melihat orang lain senang


Bangkit itu takut

Takut korupsi
Takut makan yang bukan haknya


Bangkit itu mencuri

Mencuri perhatian dunia dengan prestasi


Bangkit itu marah

Marah karena martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu malu

Malu jadi benalu

Malu karena minta melulu


Bangkit itu tidak ada

Tidak ada kata menyerah

Tidak ada kata putus asa


Bangkit itu aku

Untuk Indonesiaku


Benarkah aku? Siapa aku? Mereka yang seumuran dengan om Deddy Mizwar, yang rasa nasionalisme nya masih tinggi? Siapa aku? Mereka yang lebih tua lagi, mantan pejuang bangsa yang dulu angkat bambu runcing membela negara? Siapa aku? Pejabat-pejabat daerah dan pimpinan tertinggi di pemerintahan? Siapa aku? Generasi muda yang lebih suka hidup santai, mengalir begitu saja, tidak punya mimpi, tidak peduli dan suka berfoya-foya? Yang cita-citanya berkisar antara jadi model, penyanyi, bintang film, pemain sinetron atau presenter? Siapa aku? Aku, kamu, dan siapa saja yang merasa Indonesia ini adalah tempat lahir, dibesarkan, dan mencintai bangsa ini biarpun bangsa ini tidak balas mencintai kita. Cinta... tidak hanya bicara tentang pria dan wanita, apa yang kita lakukan untuk bangsa ini pun seharusnya atas nama cinta. Bukan iming-iming uang lebih, mobil dan rumah dinas apalagi jabatan. Bukan.

Monday, 9 June 2008
2:46 pm

ps: Well, hey... merayakan kebangkitan nasional tidak harus selalu pada tanggal 20 Mei kan? 9 Juni juga bisa. 10 Juni juga bisa. Tiap hari!

7 komentar ajah:

Ika Devita Susanti said...

asal ga bangkit dari kubur aja ce... kan musim tuh sekarang...

Anonymous said...

*ditabrak mobil*
hiahahahaha...

dan jangan lupa, habis ditabrak mobil, dia amnesia. kalo ga gitu, mukanya rusak trus ganti pemaen (Soalnya pemaen pertama ngambek kali ya sinetronnya kepanjangan)
hiahahaha....

ini berdasarkan pengalaman waktu kecil ikutan liat sinetron tersanjung yang kagak abis-abis..

sekarang untung antena tv saya rusak. udah ga pernah nonton tv lagi kecuali pake parabola :p

semangat jc!!! you're great!

Anonymous said...

to ika: herman... masih eksis juga tu film2 yang bangkit dari kubur yak??

to fang2: nah iya betul.. ntar pas amnesia kalo cewek ketemu ama cowok lain, kalo cowok ketemu ama cewek laen terus jadi bingung deh milih yang mana...

Anonymous said...

Good afternoon Jess,
(Can I call u Jess?)

Your contents' blog is amazing !!!

Jess, I want to know you more...

Can you visit at www.oka81.blogspot.com?
or contact me at my e-mail oka_mikael yahoo.co.id

Thanks for your precious time Jess.

GBU girl...

Anonymous said...

Hi girl, good afternoon
Thanks for your attention be4 ^u^
Can I know your email address ?

Thanks, gbu...

dy_nita said...

sinetron indonesia mah kagak ada yang bermutu. sama juga pemain2nya, kagak ada yang waras!!
tp lumayan lho, bisa dijadiin bahan analisa&kritik di kelas hahaha...

Anonymous said...

Berarti ada sisi positifnya ya des?? Hehehe... buat analisa dan kritik tuh!