Friday, July 25, 2008

saya? abstain!

Selasa, 22 Juli 2008
"Jadi kamu nyoblos nomor berapa?"
Dengan semangat empat lima *males banget semangat reformasi, semangatnya semangat demo, semangat naikin harga, semangat bikin rakyat tambah sengsara*, saya memprovokasi beberapa orang untuk memilih yang betul, sekaligus memberikan pendapat saya sambil ber-embel-embel kalau saya sih pilih... .

Orang-orang yang saya kenal, kebanyakan memang nyoblos, tapi tidak sedikit pula yang malas, mengaku sebagai anggota golongan putih dan tidak peduli.
Pokoknya hidup saya enak, what the hell apa yang terjadi di pemerintahan, what the hell siapa gubernurnya, siapa presidennya, siapa para menterinya, yang penting saya. Saya suka pingin nabok orang yang ngomong begini. Lha kan kamu tinggal disini... makan yang ditumbuhkan tanah Indonesia, berarti kamu ngambil untungnya doang dong tapi nggak mau repot? Tapiii, memang sih sempat terlintas di benak saya untuk tidak menggunakan hak saya sebagai pemilih. Saya toh nggak kenal mereka. Saya nggak terlalu ngeh dengan program-program mereka. Dan saya agak pesimis apakah mereka yang terpilih akan tetap memegang janji mereka yang dikoar-koarkan selama kampanye. Selama ini yang terjadi cuma janji-janji indah yang tidak terealisasi.

Malamnya saya nggak sengaja nonton
Legally Blond 2 di Trans7. Cuma dapat bagian akhirnya saja sih, jadi saya nggak tahu seluruh ceritanya. Di bagian akhir itu, si blondie ini butuh suara dari orang-orang legislatif. Saya suka sekali dengan apa yang dia katakan. Begini.

Ada sebuah salon yang terkenal di tengah kota. Untuk mendapatkan pelayanan di salon ini sangat sulit, harus bikin janji jauh-jauh hari, itu pun belum tentu dapat. Kecuali kamu seorang artis atau bintang film atau selebriti. Suatu hari mereka meneleponmu, kamu dapat tempat untuk
hairdo. Kamu menyerahkan kepada mereka mulai dari gaya rambut sampai warna rambut, karena kamu merasa mereka sangat profesional dan kamu akan lebih cantik jika ditangani oleh mereka. Pada akhirnya, setelah selesai, kamu merasa gaya rambut yang ditatakan untukmu jelek dan warnanya tidak cocok dengan kulitmu. Semuanya salah. Apa kamu berhak untuk marah? Tidak. Kenapa? Karena kamu tidak ikut dalam proses. Kamu punya hak untuk menyuarakan keinginanmu tapi tidak kamu lakukan. Seandainya kamu bilang kamu ingin gaya rambut seperti ini, warna rambut yang begini, dan mereka tidak melakukannya sesuai dengan keinginanmu, kamu BERHAK marah. Karena itu, kalau kamu punya kesempatan untuk menyatakan pendapat, menyuarakan pendapat, GUNAKANLAH kesempatanmu. SPEAK UP!

Saya getun. Saya terpana. Saya heran. Dan saya SETUJU. Pada pilkada Jawa Tengah kemaren, sebanyak 40% lebih memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya. Mereka abstain. Di Jawa Timur ini sendiri, sayang sekali, ternyata juga. Ada lebih dari 37 juta jiwa di dalamnya, tapi hanya 29 juta-an yang ikut memilih. Saya nggak mau menghakimi mereka, mungkin saja ada yang seperti Bang Ariel yang tidak bisa ikut karena tempat tinggal dia sekarang dengan KTP beda dan dia tidak bisa ambil cuti lagi untuk pulang dan nyoblos. Atau mungkin saja ada yang sakit, tergeletak di rumah sakit, tidak bisa ikutan. Saya nggak tahu satu persatu alasan mereka untuk abstain. Tapi saya sangat menyayangkan kalau memang sebenarnya ada yang betul-betul bisa memilih tapi menghindar untuk memilih dan memilih untuk tidak memilih. Satu suara untuk satu perbedaan.

Rabu, 23 Juli 2008

SAYA NYOBLOS! Nih buktinya.. kelingking kanan saya masih ungu sampai hari ini. Padahal saya mandi lho. Dua kali sehari.

~ Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. ~ Yesus, Matius 22:21b

Friday, 25 Juli 2008
12:10 pm

6 komentar ajah:

Oka Master said...

I'm agree with you.
Kalimat terakhir itulah yang menjadi dasarku untuk menggunakan hak suaraku.
Ini sampai hari kedua setelah pemilihan, tintanya belum bisa hilang juga (ngga mengecewakan juga persiapan logistiknya) ^^
Ok, have a great day ...
GBU ... \(^^)/

Ika Devita Susanti said...

legally blonde 2? pengen nonton.. hehe...

aku juga ungu2 loh :D

Anonymous said...

to Oka: Hai, Oka! Kata temenku harus pake body lotion tuh ngilanginnya.. tapi syukur deh Oka juga ikutan nyoblos.. hehehehe.

to Ika: Udh nonton yang Legally Blonde 1 blom? Bagus juga! Apa mau nonton bareng??

Anonymous said...

Untung saja Pemilu kmren tidak bisa milih dua ato lebih, dan hanya satu saja...Kenapa??
Coba aja bayangkan, jika saja bisa milih 10 lebih calonnya...terpaksa Jempol kakipun akan ikutan Ungu juga...ehehehee


btw, lam kenal mbak ;)

Anonymous said...

Hai, Manik! Salam kenal juga!
Wah kalau bisa milih sepuluh itu mah bukan pemilihan gubernur lagi kali ya.. tapi pemilihan kesebelasan, hehehe.

Ika Devita Susanti said...

LB 1 udah ce, yang lom 2, pengen nonton, punya kasete ta ce?