Friday, January 30, 2009

somewhere in jogja


Hari itu hari kedua aku berada di Jogja. Untuk keperluan pekerjaan. Bukan untuk tamasya maupun hura-hura. Aku selalu suka berada di Jogja. Selain makanannya yang terkenal murah, orang-orangnya juga cukup ramah. Tapi Jogja pada waktu itu kelihatan berbeda.

Aku sedang berada dalam bus TransJogja yang akan membawaku ke halte terdekat dengan tempat penginapanku. Dari jendela bus, aku melihat keramaian di pinggir jalan - mengingatkanku pada demo yang sering kulihat di televisi. Ketika bus semakin mendekat, baru kelihatan jelas bahwa itu memang demo yang sedang diadakan oleh salah satu partai terbesar di Indonesia. Guess what, persis seperti yang sudah kuduga: mereka sedang demo tentang penyerangan Israel ke Palestina. Aku jadi ingat, hari itu hampir dua minggu sejak serangan Israel diwartakan di banyak media - dicaci dimaki dikutuk karena sudah menyebabkan kematian ratusan orang dan banyak lagi yang luka-luka. Bahkan di Surabaya sini, anak-anak SD dibawa keluar ke jalan untuk BELAJAR demo - dengan dalih BELAJAR peduli. Dan demo yang kulihat di Jogja itu, mereka tidak cuma demo, mereka juga membawa kotak-kotak sumbangan dan berteriak-teriak tentang kepedulian terhadap Palestina dan mengumpulkan sejumlah uang untuk membantu mereka yang di Palestina.

Seandainya.. seandainya saja pada pagi itu aku tidak melihat banyak gelandangan-gelandangan yang tidur di pinggir jalan Malioboro dan sekitarnya, aku akan sangat setuju dengan apa yang mereka lakukan. Tapi aku melihat, dan karenanya aku cuma bisa geleng-geleng kepala melihat mereka yang mengibar-ibarkan bendera partai sambil menyodor-nyodorkan kotak sumbangan - bangga bahwa masyarakat melihat mereka sebagai bagian dari partai yang peduli urusan sosial. Sementara tidak jauh dari tempat mereka berdemo, puluhan orang tidur di pinggir jalan, tidak punya uang untuk sekedar tinggal di tempat yang aman dari tetesan hujan dan desiran angin malam, juga barangkali tidak tahu mau makan apa hari itu.

Seperti quote yang pernah diberikan kepadaku: Everybody wants to save the world, but nobody wants to help their mums washing dishes.

Aku hanya berpikir, ketika seorang manusia peduli dengan keadaan di negara lain, sudahkah ia peduli dengan keluarganya? Tetangganya? Komunitas yang terdekat dengannya?


Friday, 30 January 2009
9:39 am

9 komentar ajah:

Surti said...

Seperti kata pepatah "Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak" :))

rikes said...

bener banget tuh, orang2 indo sering gak masuk akal. kapan negara kita mau maju.
hehehehe
btw, beneran gak tamasya n hura2 kah disana?
n___n

Anonymous said...

to C'Surti: ada lagi quote ce "Everybody thinks of changing the others, but nobody thinks of changing himself." Emang udah dari sononya kah??

to Rikes: Hmmm... kalo nyari sego kucing sampe ga nemu-nemu itu masa dibilang hura-hura?? Ga enak pisann hueeeee.... Supirnya kelewatan yang enak mulu tuhhhh. *salah lagi dah hehehe*

Sera Melinda said...

Nah ntu jg yg bkn gw sebel kl liat brita org indo heboh demo yg katanya belain palestina, tp mrk tu bkn krn simpati scr kemanusiaan, tp lbh simpati krn toleransi agama. Ihhhh!! Pdhl kl Indo napa2 jg masa' Palestina mo repot2 belain Indo. Blm tentu. Ya to?

Anonymous said...

to Mel: Ho'oh!! Dari dulu tu Indo kayak begitu. Dulu pas Irak-US juga gitu. Padahal yg lebih sering nulungin kita bukannya US yak? Yahh.. I have to admit, US negara yang arrogant sih, but still... Gosh, ga habis ngerti ya emang?

Baek Sung Jo Oppa said...

iya memang jes..aku juga suka sebel ngeliat kalo ada yang demo2 ngebelain palestina. padahal di indonesia aja masih banyak yang perlu dibela, misalnya nasib para TKI yang dianiaya majikan. ngapain ngebelain palestina dan ngumpulin dana buat palestina. padahal bisa juga dana terkumpul ga nyampe ke palestina tapi malah dikantongi sendiri..sapa yang tau kan...

Anonymous said...

Ho'oh ya Kris.. wes piye negoromu iki... :(

Anonymous said...

halloooo ada blog jg to?
wakakaka

Anonymous said...

Halo joanne.... iya nihhh.. welcome to my blog.. hehehehe.