Hilary Clinton datang ke Indo!!! Kyaaa..!!! *biasa aja kali, jess...*
Well.., kayaknya kedatangan menteri luar negeri US ini lebih heboh dari kedatangan WestLife ya? Eh, westlife pernah datang ke Indo ga sih? Pernah kan ya?? Anyway, bagaimana nggak heboh, kedatangan isteri mantan presiden US Bill Clinton ini disambut dengan berbagai reaksi. Saya masih inget tayangan di salah satu televisi swasta yang menunjukkan demo di beberapa tempat, yang intinya menolak kedatangan perempuan berambut pirang itu. Yang katanya kedatangannya itu ada udang di balik ote-ote lah *kalo di Pekalongan bukan ote-ote, tapi bakwan (penting gitu?)*. Yang katanya kedatangannya itu hanya untuk keuntungannya US lah, bukan untuk Indonesia lah. Saya udah nggak kaget deh ngeliat rakyat Indo berdemo. Sejak pergantian orde ke orde, sudah tak terhitung berapa kali Indo berdemo. Mulai dari persoalan dalam negeri, sampai sekarang yang lagi ngetrend persoalan luar negeri pun ikutan di-demo-kan. Seolah-olah masalah di negeri sendiri belum cukup, masih repot-repot mikirin masalah di negara lain. Pada suatu demo menyambut kedatangan Mrs. Clinton tersebut, sebuah spanduk mempertanyakan: "Clinton, apa agendamu?" *kalo ga salah lho ya, tapi kurang lebih seperti itu*. Menurut saya nih *sekali lagi menurut saya*, agenda apapun yang dibawa oleh nyonya Clinton, biarpun itu untuk kepentingan negara US sekali pun, tidak menjadi masalah untuk Indonesia. Lain halnya kalau dia ke Indonesia untuk menyatakan peperangan atau menyatakan agresi *lah agresi kok bilang-bilang yak?*. Coba saya tanya balik, kalau menteri luar negeri Indonesia datang ke US atau ke negara-negara lain, apa juga bukan untuk kepentingan Indonesia juga? Jadi wajar nggak sih kalau seorang utusan dari luar Indonesia mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk kepentingan negara mereka? Wajar nggak? Menurut saya: WAJAR BANGET. Kita menerima mereka sebagai tamu dan menjalin hubungan baik antar negara. Kalau tamu tersebut impress dengan sambutan kita, kemudian mendapat respon yang baik, so, what's the big deal? Jadi sama-sama untung nggak sih? Oh, saya nggak lagi ngebelain US. Saya akui negara adi kuasa itu terkadang bersikap sangat menyebalkan, apalagi jika sedang bersikap arogan *lihat aja movie-movie yang dari US*. Tapi apa salahnya bersikap baik terhadap mereka? Siapa tahu kita butuh mereka someday?
Tadi siang enggak sengaja saya nonton tayangan di salah satu televisi swasta, yang dengan bangganya menyatakan bahwa Hilary Clinton datang untuk exclusive interview di program untuk anak muda. Dan betapa pewawancaranya sangat nervous, sampai tiga hari nggak bisa tidur sebelum interview itu berlangsung, dan betapa Hilary Clinton ternyata membawa aura positif dalam ruangan interview tersebut. Aura positif berkali-kali disebutkan *mungkin untuk menyaingi aura kasih (mulai ngaco)*, dan dikatakan bahwa Mrs. Clinton adalah orang yang sangat rendah hati dan ramah. Mungkin itu sebabnya fact bahwa Hilary ngefans The Beatles dan Rolling Stones jadi lebih menarik daripada tujuan dia datang ke Indonesia yang sesungguhnya. Seantero Indonesia langsung tahu bahwa wanita ini ngefans dengan kedua grup musik legendaris tersebut *penting gitu?*.
Jadi? Udah menerima kedatangan beliau dengan lapang dada nih? Yang bikin saya bertanya-tanya sih cuma satu: Hilary Clinton kapok nggak ya datang ke Indo? Only Heaven knows, I think.
Sunday, 22 February 2009
5:37 pm