Sunday, February 22, 2009

orang-orang Indo dan Hilary Clinton



Hilary Clinton datang ke Indo!!! Kyaaa..!!! *biasa aja kali, jess...*


Well.., kayaknya kedatangan menteri luar negeri US ini lebih heboh dari kedatangan WestLife ya? Eh, westlife pernah datang ke Indo ga sih? Pernah kan ya?? Anyway, bagaimana nggak heboh, kedatangan isteri mantan presiden US Bill Clinton ini disambut dengan berbagai reaksi. Saya masih inget tayangan di salah satu televisi swasta yang menunjukkan demo di beberapa tempat, yang intinya menolak kedatangan perempuan berambut pirang itu. Yang katanya kedatangannya itu ada udang di balik ote-ote lah *kalo di Pekalongan bukan ote-ote, tapi bakwan (penting gitu?)*. Yang katanya kedatangannya itu hanya untuk keuntungannya US lah, bukan untuk Indonesia lah.
Saya udah nggak kaget deh ngeliat rakyat Indo berdemo. Sejak pergantian orde ke orde, sudah tak terhitung berapa kali Indo berdemo. Mulai dari persoalan dalam negeri, sampai sekarang yang lagi ngetrend persoalan luar negeri pun ikutan di-demo-kan. Seolah-olah masalah di negeri sendiri belum cukup, masih repot-repot mikirin masalah di negara lain. Pada suatu demo menyambut kedatangan Mrs. Clinton tersebut, sebuah spanduk mempertanyakan: "Clinton, apa agendamu?" *kalo ga salah lho ya, tapi kurang lebih seperti itu*. Menurut saya nih *sekali lagi menurut saya*, agenda apapun yang dibawa oleh nyonya Clinton, biarpun itu untuk kepentingan negara US sekali pun, tidak menjadi masalah untuk Indonesia. Lain halnya kalau dia ke Indonesia untuk menyatakan peperangan atau menyatakan agresi *lah agresi kok bilang-bilang yak?*. Coba saya tanya balik, kalau menteri luar negeri Indonesia datang ke US atau ke negara-negara lain, apa juga bukan untuk kepentingan Indonesia juga? Jadi wajar nggak sih kalau seorang utusan dari luar Indonesia mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk kepentingan negara mereka? Wajar nggak? Menurut saya: WAJAR BANGET. Kita menerima mereka sebagai tamu dan menjalin hubungan baik antar negara. Kalau tamu tersebut impress dengan sambutan kita, kemudian mendapat respon yang baik, so, what's the big deal? Jadi sama-sama untung nggak sih? Oh, saya nggak lagi ngebelain US. Saya akui negara adi kuasa itu terkadang bersikap sangat menyebalkan, apalagi jika sedang bersikap arogan *lihat aja movie-movie yang dari US*. Tapi apa salahnya bersikap baik terhadap mereka? Siapa tahu kita butuh mereka someday?

Tadi siang enggak sengaja saya nonton tayangan di salah satu televisi swasta, yang dengan bangganya menyatakan bahwa Hilary Clinton datang untuk
exclusive interview di program untuk anak muda. Dan betapa pewawancaranya sangat nervous, sampai tiga hari nggak bisa tidur sebelum interview itu berlangsung, dan betapa Hilary Clinton ternyata membawa aura positif dalam ruangan interview tersebut. Aura positif berkali-kali disebutkan *mungkin untuk menyaingi aura kasih (mulai ngaco)*, dan dikatakan bahwa Mrs. Clinton adalah orang yang sangat rendah hati dan ramah. Mungkin itu sebabnya fact bahwa Hilary ngefans The Beatles dan Rolling Stones jadi lebih menarik daripada tujuan dia datang ke Indonesia yang sesungguhnya. Seantero Indonesia langsung tahu bahwa wanita ini ngefans dengan kedua grup musik legendaris tersebut *penting gitu?*.

Jadi? Udah menerima kedatangan beliau dengan lapang dada nih? Yang bikin saya bertanya-tanya sih cuma satu: Hilary Clinton kapok nggak ya datang ke Indo? Only Heaven knows, I think.


Sunday, 22 February 2009
5:37 pm

Sunday, February 15, 2009

ulang tahun saya, valentine saya

Pernah saya berdebat dengan diri saya sendiri. Kenapa harus ada hari valentine aka hari kasih sayang? Bukankah setiap hari seharusnya adalah hari kasih sayang? Kenapa harus ada hari natal? Bukankah setiap hari seharusnya kita memiliki semangat natal? Kenapa harus ada hari ini hari itu dan sebagainya dan sebagainya.

Jawabannya saya temukan kemarin.

Kalau saya ditanya kapan hari ulang tahun saya, jarang saya jawab: tujuh februari. Tapi lebih seringnya saya jawab: seminggu sebelum valentine. Kenapa? Supaya orang ingat. Ingat kasi kado double untuk saya maksudnya. Kado ulang tahun dan kado valentine, hehehe. Supaya orang ingat bahwa seminggu sebelum semua orang di seluruh dunia merayakan hari valentine, ada ulang tahun saya.

Ulang tahun saya yang kemarin barangkali ulang tahun paling biru yang pernah saya lalui. Karena mulai tanggal enam, semua staf di kantor saya sepakat mengerjain saya. Ngerjainnya nggak tanggung-tanggung. Tiga hari! Tidak kurang! Rupanya ulang tahun itu nggak cukup kalau hanya sehari! Jadilah tiga hari itu hampir saya lewati dengan menangis, meratap dan bersedih hati. Untung ‘hampir’. Karena saya ini orang yang nggak terlalu mau mikir panjang, at the end of the second day (tujuh februari), saya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan masalah yang mereka ‘ajukan’ pada saya. Whatever. Hari ketiga saya lewati dengan sukses tanpa ada ratapan maupun tangisan. Malam hari di hari itu, sebelum berangkat ke Jogja untuk kegiatan mahasiswa, mereka semua memberikan kado untuk saya sambil mengucapkan selamat ulang tahun dan dengan bangga berdeklarasi bahwa mereka sukses ngerjain saya.

Sukses sih… Sampai sempat lewat di benak saya, apa memang begini cara menyampaikan kasih sayang mereka ke saya? I mean, membuat hari ulang tahun yang semestinya hari yang berbahagia jadi hari dimana saya meratap dan menangis? Tapi saya berpikir ulang. Selama ini, orang banyak dicekoki dengan makna cinta yang keliru. Cinta yang live happily ever after. Cinta yang membahagiakan. Cinta yang selalu bikin hati berbunga-bunga sampai nggak bisa tidur. Cinta yang melihat dia saja hati ini sudah senang. Tapi barangkali, cinta tidak hanya itu. Saya yakin seyakin-yakinnya, seluruh staff di kantor saya menyayangi saya. Kenapa? Karena mereka niat banget berencana ngerjain saya. Mereka ENGGAK AKAN melakukan hal yang sama dengan orang yang enggak mereka sayangi. Mereka NGERTI meskipun saya dikerjain, saya nggak akan marah berbulan-bulan sama mereka. Besarnya niat mereka ngerjain itu yang bikin saya yakin bahwa mereka perhatian sama saya, sayang sama saya. Cinta memang harus ada rasa sakit, supaya ketika rasa sakit itu hilang, saya bakal lebih menghargai rasa cinta itu.

Black Eyed Peas bilang:

People killin', people dyin'
Children hurt and you hear them cryin'
Can you practice what you preach
And would you turn the other cheek

Father, Father, Father help us
Send some guidance from above
'Cause people got me, got me questionin'
Where is the love?

Terkadang cinta memang kelihatan lenyap. Melarikan diri. Perang. Wabah. Diskriminasi. Tapi kalau diperhatikan, cinta masih ada biarpun invisible. Mereka yang mau terjun langsung ke area peperangan untuk mengobati yang terluka. Mereka yang membela yang tak bersalah. Selalu ada cinta. Meskipun barangkali tidak selalu ia terlihat.

Kenapa harus ada hari Valentine sementara setiap hari barangkali kita berkasih-sayang kepada orang-orang yang kita sayangi? Untuk mengingatkan kembali betapa istimewanya rasa cinta yang diberikan oleh Yang Di Atas pada manusia. Tidak hanya untuk pasangan kekasih, bisa untuk orang tua, kakak, adik, sahabat, teman, colleague, orang-orang di pinggir jalan. Semua manusia punya hak untuk merayakan valentine.

Valentine ini hubby sakit panas, anak saya batuk dan sedikit panas juga. Sempat terbersit, kenapa Valentine malah jadi begini. Tapi bukankah itu salah satu cara merayakan Valentine? To show those you care about how much you love them? Biarpun tanpa cokelat, bunga, ataupun candle light dinner.

Wish you a very happy valentine – not just yesterday, but also today, tomorrow and the days after tomorrow.

Sunday, 15 February 2009
10:52 am

Additional pictures:

Kado-kado saya *kurang satu dari mertua saya, saya pakai dan saya tinggal di kantor.. hehehe*



My closed valentines:

my friends...,


my colleagues...,


my big family...,




and most of all, my little lovely family...