Tuesday, April 07, 2009

saya dan mode


Suatu hari sepupu saya mampir ke kantor. Sepupu saya ini very stylish. Apa yang dia pakai, apa yang dia dandanin, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, semuanya berbau mode. Pokoknya keren deh. Kemudian teman kantor saya yang usil bilang sama saya begini: "Jes, sepupumu stylish gitu, kamu kok kumuh?" Kurang ajar betul kan dia? Padahal saya mandi dua kali sehari lho, pake sabunnya sabun Biore yang yoghurt itu, shampoo-nya Pantene.. lah kok jadi iklan yah??

Tapi serius. Dari dulu saya selalu terengah-engah mengikuti mode. Dan jujur saja, saya enggak terlalu peduli dengan mode. Selain menghabiskan duit, saya juga nggak pengen gaya saya sama dengan gaya orang lain yang mengikuti mode juga *alasan aja sih, yang sebenarnya sih emang enggak doyan hehehe*. Jadi terkadang saya suka kagum sama cewek-cewek yang bisa memadu-padankan kaos ketat, celana pensil sama syal terus ditambah gelang segede gajah, juga kalung etnik. Lah enggak kepikiran sama sekali di kepala saya itu untuk memadu padankan busana jadi seperti itu.

Dulu waktu celana legging sedang berjaya, dimana-mana mata saya melihat cewek-cewek bercelana legging. Celana legging waktu itu dikaitkan dengan baju kedodoran *maap ini hanya istilah saya*. Saya enggak suka pakai baju kedodoran. Kenapa? Karena saya ini kurus bukan main, kalau pake baju kedodoran alias baju kebesaran saya bisa jadi orang-orangan sawah lagi nyasar ke Surabaya. Biarpun mbak-mbaknya FO atau pegawai toko baju-nya bilang itu mode, setengah mati saya tolak, karena saya nggak mau kayak orang-orangan sawah hanya karena ingin mengikuti mode. Celana legging juga begitu. Saya nggak pernah nyaman dengan celana legging. Celana kok nempel erat di paha? Bikin gerah. Untuk info saja, buat yang belum pernah tinggal di Surabaya, kota ini kota dengan cuaca yang panas coy, jadi sori saja, saya nggak mau menyiksa diri bergerah-gerah ria. Celana legging ini berjaya pararel dengan celana pensil. Apakah celana pensil berbentuk pensil? Tentu! Tentu tidak maksudnya! Kalau berbentuk pensil, bagaimana kaki bisa masuk? Saya tahu tentang celana pensil juga dari bekas pembantu saya dulu *aduh betul-betul bikin malu dah*. Dan hasilnya, saya sempat beli karena penasaran. Begitu celana itu ada di tangan saya, dan saya pakai di malam Natal, saya sadar betapa bodohnya saya. Malam itu adalah malam Natal paling tidak nyaman yang pernah saya lewati. Bukan karena kebaktiannya tentu saja, tapi karena celana pensil itu! Celana pensil itu enggak beda jauh dengan celana legging, karena celana pensil juga melekat erat di kakimu. Karena itu sampai sekarang, jeans-jeans saya yang longgar semi cutbray masih saya pakai. Saya taruh paling atas, sedangkan celana pensil itu terselip tersembunyi di bawah. Biarlah orang melihat saya makhluk aneh ketika memakai jeans jadul itu, tapi yang penting saya bisa asoy geboy jalan-jalan kesana kemari, diiringi sandal jepit kesayangan saya.

Tapi tentu tidak semua yang bermode saya hindari. Sekali lagi saya bukan anti mode, saya hanya terkadang nggak bisa mengikuti mode. Waktu celana pendek lagi berjaya, saya bersorak-sorai bergembira karena bisa kasi alasan ke suami untuk pakai celana pendek ke mal. Alasannya tentu saja tak lain tak bukan: lagi mode.

Dan saya selalu berterima kasih untuk cicik-cicik saya, mertua saya, tante saya, sepupu saya, teman saya, yang tak pernah jera bersusah payah memberikan busana dengan mode terkini sebagai kado saya. Semoga kado-kado itu diberikan pada saya bukan karena putus asa melihat gaya pakaian saya yang seenak pusar. Saya betul-betul salut untuk mereka dan kalian yang bisa memadupadankan rupa-rupa busana dan asesorisnya sehingga jadi bisa enak dipandang.

Ajarin saya dong... Tapi kalau bisa, busananya yang mengandung celana pendek atau celana longgar semi cutbray, terus bajunya ehm.. yang kecil aja dah, saya kan kecil. Terus jangan lupa sandal jepitnya yah!! Saya nggak bisa hidup tanpa sandal jepit. *minta diajarin tapi maksa hehehe*

Tuesday, 7 April 2009
12:39 am

4 komentar ajah:

kristina said...

setuju jes...aku juga males ngikutin mode. karena mode itu kan ga tahan lama. sekarang lagi mode baju panjang dan dipadukan ama celana legging. misal sekarang aku ngikutin mode dan beli banyak baju kaya gitu..besok2 pas ga mode lagi ga dipake kan sayang2. mending pake yang sesuai ama mode kita sendiri. aku juga ga suka celana pinsil...kesane gawe pahaku dadi tambah gede...hidup cutbrai hehehe..

jc said...

Makanya kaos tetep is the best ya kris.. soale lek kaos kan yo ngono2 tok... hehehehe. Hidup cutbrai!!! Sampe diarani jadul lho ambek parttimerku.

Surti said...

Untungnya disini tiap summer pasti celana pendek jadi 'in' hehehe...*penggemar celana pendek :D*

jc said...

Summer time... i love it.. hahahaha.. Tapi kalo di Indo, banjir time celana pendek jg sangaatttt berguna, ce.. hehehehe.