Friday, October 16, 2009

supermom?

Baru teringat bahwa sudah setahun ini saya hidup tanpa pembantu. Seumur-umur, seingat saya, dari kecil saya sangat bergantung pada pembantu. Sampai saya kuliah pun, kost tempat tinggal saya juga tantenya pakai pembantu. Saya berhenti menggantungkan diri pada pembantu setelah saya menikah. Bukan karena saya tiba-tiba kerajinan melakukan tugas-tugas rumah tangga, tapi karena pada waktu itu saya sempat diajak suami menikmati hidup ala kadarnya di Melbourne, Australia. Hidup pas-pasan tanpa pembantu. Kembali dari negeri kangguru itu, saya masih tinggal di rumah mertua, yang lagi-lagi memakai jasa pembantu. bulan keempat sesudah saya punya anak, saya mulai berburu pembantu, karena saya bekerja. Lagipula saya butuh punya pembantu sendiri kalau pindah rumah nanti. Akhirnya saya dapat pembantu yang lumayan cocok untuk saya ikutan boyong pindahan rumah, tapi ia tidak kembali setelah lebaran tahun lalu. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu percaya dengan pembantu atau babysitter. Maraknya berita tentang babyistter yang menganiaya anak majikan bikin saya keder untuk meninggalkan anak dan pembantu sendiri di rumah. Jadi selama bekerja, anak dan pembantu saya titipkan di rumah mertua. Waktu itu. Setelah ia tak kembali, saya tak lagi berburu pembantu baru, tapi saya berburu daycare yang bagus tapi tidak terlalu mahal. Seperti yang sudah pernah saya katakan, saya tipikal orang yang act first, think later. Maka dengan gagah berani tapi tidak sakti mandraguna, saya bilang, tak apa-apa anak di daycare selama jam kerja, tugas-tugas rumah tangga saya yang urus! Berbulan-bulan setelah keputusan itu, saya baru merasakan beratnya pekerjaan pembantu tapi terlalu gengsi mengakuinya.

Jika saya bilang mengerjakan tugas pembantu, maka saya memang mengerjakan tugas pembantu. Hubby kadang-kadang masih membantu juga, thank goodness, enggak semua pria di Indonesia mau melakukan seperti yang dia lakukan. Ada yang bilang saya hebat karena selain kerja di kantor delapan jam sehari, saya masih harus ngurus rumah dan batita. Tapi barangkali lebih banyak lagi yang bilang saya tolol: ada yang gampang kok cari yang sulit. Menyusahkan diri sendiri saja. Makanya jangan sekali-kali menganggap remeh perempuan yang memilih karir menjadi ibu rumah tangga penuh waktu, karena jam kerjanya bukan delapan jam sehari, tapi dua puluh empat jam sehari dan tidak dapat libur di akhir pekan. Barangkali seperti motto McD (eh sekarang di Indo TonyJack's ya?): 24/7.

"Ciecie itu supermom." Begitu yang pernah saya dengar seseorang berkata pada saya. Awalnya saya anggap itu pujian. Senangnya bukan main diberi titel supermom. Menjadi supermom adalah sesuatu yang membanggakan. Tapi yang sebenarnya menjadi supermom itu melelahkan. Apalagi kalau menuruti tuntutan masyarakat yang tersebar di iklan-iklan di televisi. Bayangkan saja, seorang ibu dituntut untuk memasak makanan yang enak (pakai minyak ini, bumbu penyedap itu, kecap ini, dsb), dituntut untuk kreatif bikin snack (puding ini, sirup itu, es krim ini, roti itu), dituntut untuk membuat lantai tetap bersih (karena hidup terjadi di atas lantai), dituntut untuk mencuci pakaian tapi tetap cantik (jangan lupa memutihkan baju putih yang kotor dan menghilangkan noda pada pakaian warna), dituntut juga untuk cuci piring (sekaligus mengumpulkan ibu-ibu arisan biar dapat tambahan duit belanja), dan... ah saya capek nulisnya! Intinya begitu-begitu tugas ibu semua dah! Selain itu, seolah-olah belum cukup tugas-tugas yang harus dikerjakan, ibu-ibu diatas tiga puluh dan empat puluh juga dituntut untuk menunda kerutan dan menjaga supaya tetap awet muda (biar masih bisa memasak, mencuci baju, mencuci piring, mengepel, menyeterika, dll).

Seandainya jadi supermom itu semudah iklan obat nyamuk di televisi. Nyamuk datang, ibu semprot dengan obat nyamuk merk B dengan gaya keren, dan semua berteriak menyambut SUPERMOM! Ah, indahnya dunia barangkali jika semudah itu. Tapi tidak. Tidak semudah itu. Mungkin ada juga yang akan bilang, kalau mau dapat titel supermom ya memang ada harga yang harus dibayar, ada sesuatu yang harus dilakukan, ada kecoak yang harus dibunuh (eh? ga nyambung ya? biarin! blog saya ini! hehehe)! Entahlah, saya juga nggak tahu apa yang saya lakukan sekarang ini benar adanya? Atau bodoh tak terkira-kira? Atau hanya karena idealisme belaka (makan tuh idealisme!)? Atau apa?

Yang jelas ini melelahkan. Pergi tidur dalam keadaan lelah juga tidak bikin tidur jadi nyenyak. Yang jelas ini bikin capek. Dan rasa capek sama sekali tidak membantu saya untuk lebih memperhatikan hubby dan anak saya. Terlebih, tidak menyehatkan pergaulan pula.

Apa saya terdengar mengeluh? Mungkin. Tapi tidak. Saya tidak mengeluh. Saya hanya curhat.

Friday, 16 October 2009
12:38 am

10 komentar ajah:

jensen99 said...

Ah, ya, sebagai seorang bujangan pengangguran, saya agak sulit untuk mengomentari ini. Tapi satu hal yang saya tau pasti, perempuan itu diberi kemampuan untuk multitasking. :D
Nikmati sajalah, ya. Capek itu memang tak terhindarkan, tapi semoga senang. Mungkin di masa depan anaknya Jessie akan posting seperti ini dengan bangga. ;)

jc said...

Tapi sometimes multitasking pun melelahkan hehehe.
Eh kok bisa sama yah gambarnya dengan postingan yg kamu link.. wkakakak.
Iya ini dinikmati kok walaupun sambil berlelah-lelah hehehe.
Thank you for the encouragement!

Anonymous said...

time 4 looking another maid? O_oa...
agar supermom ini tidak trlalu lelah...

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman said...

Halo Jess =D Akhirnya datang juga suara dari kaum ibu haha.

Kebayang sih susahnya. Ibuku waktu aku kecil suka bilang "Ora kober cincing," (Gak terlalu mudeng arti sebenarnya ampe detik ini, tapi intinya sih kira2 nggak sempet ngapa2in). Orang yang bisa juggling antara pekerjaan+urus rumah+anak, gak cuman supermum tapi juga wonder woman, catwoman, pretty woman dan elektra, plus Srikandi dan Roro jonggrang. Mnrtku semua cewek hebat haruslah bisa memikul semua peran ini. Setuju banget, siapa bilang jadi ibu RT penuh waktu itu gampang? Aku pernah bilang, kerjaan berat nggak pake libur, nggak pake bonus, nggak ada tunjangan sosial dan berlangsung sepanjang hari, 165 hari pertahun tanpa cuti tahunan dan nggak ada target limitnya kok bisa2nya ada yang mau? *jawabnya karena cinta huek2* Tapi inilah hebatnya cewek: cowok bisa sukses jadi miliuner dunia, atlet juara olimpiade, ilmuwan, astronot, penemu antibiotik, pengarang science-fiction, pembuat film animasi, tapi cewek lah yang membuat itu semuanya terjadi. "Men are what their mothers made them" kata Ralph Waldo Emerson. Jadi hang on there, Supermum! Job job is highly rewarding! *diomongin ama orang yang kerjannnya ngenet sambil ngupil karena 100% lajang pengangguran*

duniaira.blogspot said...

Emang setiap erempuan selalu mempunyai kelebihan dibandingkan laki-laki. Perempuan itu di lahirkan dengan seribu tangan. Masing-masing tangan bis amemegang penggorengan, handphone, laptop,pampers, alat ngpel, penggilingan bahkan bisa memegang rokok Tapi kenapa ya masih banyak yang lupa sama kelebihan perempuan. Girl power......Supermom....memang pantas di berikan pada semua perempuan. Nice posting!!!!!

rikes said...

hahaha
postingannya bagus ce...
n____n
jia yo

jc said...

@Anonymous: aku pengen SIJUKKKK.. hueee...

@Ria *semoga ga salah lagi*: behind the great man there is greater woman? hehehehe

@Ira: iya sih.. apalagi di beberapa negara yah *semoga di negara ini enggak hihihi*, perempuan masih nomor dua hehehe

@Rikes: masa?? wkakakaka.. mentang2 kalimatnya taksebut hehehehe

fox said...

Hidup SUPERMOM!

REYGHA's mum said...

kalo aku sih saranin buat cari pembantu minimal buat nyuci ,gosok,nyapu, ngepel....biar gimana hubbie pasti pengen diurusin juga. Aku kesiyan lho sama Jessi?...pasti cuape tenan..simpan tenaga jeung buat masa tua eh masa depan gitu....yah..yah...Bukan mau nyepelein ibu erte, wanita bekerja pikirannya lebih banyak lho dan itu lumayan menyita tenaga tanpa kita sadarin..sekali lagi coba ya cari yang bantuin...aku sudah pernah ngerasain dan ngga sanggup....

jc said...

@Fox: hidup!!!! semoga tetap hidup dan awet muda yahhh.. hahahaha

@Reygha's mum: iya udh cari2 tapi kok sulit ternyata sekarang cari pembantu yah? ;((