Monday, February 27, 2012

candu cabe

Apa kamu tahu bahwa sambal terasi itu sempurna sebagaimana adanya dia? Apa kamu tahu bahwa sambal terasi adalah penemuan paling jenius yang pernah ada di muka bumi ini? Dan apa kamu tahu bahwa merupakan tindak kriminal jika sambal terasi yang sempurna sebagaimana adanya dia itu dicampur dengan beberapa tetes kecap? Tidak usah beberapa tetes, setetes pun sudah tindak kriminal adanya. Sesalah soto ayam yang dicampur jeruk nipis. Sekeliru nasi yang ditaburi dengan keju. Dan juga sesembrono orang yang tidak mau antri.

Cabe adalah candu buatku. Aku selalu ada di pihak yang kalah jika sudah berhadapan dengan cabe. Tidak peduli berapa harganya, asal dia dapat meleleh di lidahku dan membuatku mendesah-desah, akan kubeli. Buatku, dia lebih candu dari tembakau, meski sama candunya dengan kafein. Sehingga aku berdoa keras-keras agar penanaman cabe lancar, petaninya makmur dan penjualan cabe tidak dilarang. Candu itu melekat seperti lintah dalam hidupku.

Mencandu cabe membuatku berpikir keras saat hari pertama puasa dalam masa pra Paskah dimulai. Karena bagiku berpuasa bukanlah sekedar menahan tidak makan sesuatu yang enak. Bukankah rasa enak itu tidak punya standar khusus? Rasa enak buatku, belum tentu rasa enak juga buatmu. Boleh-boleh saja aku dilarang untuk makan es krim. Hidupku tidak akan suram hanya karena selama beberapa waktu tidak mengkonsumsi es krim. Namun untukmu? Belum tentu. Tapi sejujurnya tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cabe. Sungguh. Aku tidak bohong.

Tuhan tahu canduku yang paling berat. Ia tahu betapa berat aku untuk melepas cabe. Dan lagi-lagi, seperti yang sudah-sudah, aku kalah.

Barangkali itu sebabnya, PSK tidak bisa lepas dari tindak prostitusi, koruptor tidak bisa lepas dari tindak korupsi, perokok tidak bisa lepas dari rokoknya, peminum kopi tidak bisa lepas dari kafein. Karena candu melekat seperti lintah, tanpa peduli dan tanpa kau sadari sedikit demi sedikit ia menggerogoti hidupmu dari dalam.

Dan hanya mereka yang kuat yang bisa lepas.

Betul aku lemah, Tuhan. Ampun.


27 Februari 2012
4:18 pm

PS: Gambar dibuat oleh Pandu W.

2 komentar ajah:

Melinda said...

Jd ga minum kopi sehari msh bisa ya drpd sehari tanpa cabe?

~ jessie ~ said...

Kalo minum kopi, sehari satu kali sajo. Kalo makan cabe, kan bisa lebih dari satu kali sehari. ;P