Monday, March 05, 2012

hidup ini (masih) indah

Aku tahu hidup ini (masih) indah saat aku melihat dan mendengar tawa riang anak-anak perempuan bermain lompat tali di kampung dekat rumahku.

Aku tahu hidup ini (masih) indah saat aku melihat seorang pemuda bertampang dan berpakaian preman membantu seorang nenek tua menyeberang jalan.

Aku tahu hidup ini (masih) indah saat aku melihat sepasang kekasih generasi Y duduk berdua sambil berbincang-bincang hangat di sebuah restoran mahal tanpa sibuk sendiri-sendiri dengan ponsel pintar di tangan.

Aku tahu hidup ini (masih) indah saat aku melihat seorang ibu duduk di atas trotoar di pinggir jalan, sambil menyuapi anak-anaknya dengan sebungkus nasi di tangan, dan anak-anaknya masih saling bercanda satu dengan yang lain.

Aku tahu hidup ini (masih) indah saat di bagian kedatangan pada sebuah bandara, masih banyak pekik riang dan tawa menyambut keluarga atau teman yang baru turun dari pesawat.

Aku tahu hidup ini (masih) indah saat kulihat sekuntum bunga berwarna putih yang aku tak tahu namanya tumbuh dan mengembangkan kelopaknya diatas tanah yang ditutupi semen oleh manusia.

Aku juga tahu bahwa hidup ini (masih) indah saat hujan turun membasahi tanah dan rerumputan, cangkir berisi kopi instan favorit masih mengepul, Norah Jones masih bisa bernyanyi dan masih banyak buku yang belum habis dibaca.

Hidup ini (masih) indah saat aku, kamu, kita melihat semua yang ada di sekitar dari mata anak-anak kecil yang polos. Saat aku, kamu, kita melihat kesederhanaan sebagai sesuatu yang istimewa. Saat aku, kamu, kita tidak punya definisi yang kaku tentang sebuah keindahan dan kecantikan.

Dan kamu tahu? Hidup ini terasa (lebih) indah meski tak selalu kamu makan di restoran mewah. Tak selalu kamu bisa berlibur ke luar negeri sewaktu-waktu. Tak selalu pendapatanmu gemuk setiap bulan. Juga tak selalu sepatu, tas dan baju-mu ditempeli merek-merek macam Prada, Armani, Vera Wang, dan kawan-kawannya.

Tak selalu. Percaya?


Sunday, 4 March 2012
11.09 pm

PS: Gambar diambil dari sini

3 komentar ajah:

Grace Receiver said...

Hidup ini (masih) indah saat koneksi internet masih lancar tanpa buffering. Hidup ini (masih) indah saat blogwalking dan bisa meninggalkan komentar tanpa dirundung lamanya loading :p

Rwin said...

Hidup (tetap) indah meskipun diwarnai pertengkaran, kebohongan, dan rekayasa...

~ jessie ~ said...

@Selvia: itu hidup indah versi anak2 gen Y hahahahaha

@Rwin: apakah itu yg menjadikannya indah? ;D